Kendal – Dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat pasca pandemi Covid-19 Penyuluh Agama Islam Kecamatan Rowosari Kab. Kendal mengadakan pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat sekitar dengan mendatangkan tutor binaan UMKM Kendal yang produknya sudah mendapatkan sertifikat halal. Diikuti sebanyak 50 peserta dengan empat produk yang dipraktekkan yaitu kue kering kelapa, wingko singkong, ceriping singkong dan kucok (kue kering coklat), Rabu (23/2).
Berpusat di aula Kecamatan Rowosari, Ismaini Hatta, selaku ketua panitia menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian di masyaratan khususnya RowosarI. Melalui pelatihan ini diharapkan peserta mampu membuka usaha mandiri, dengan memanfaatkan bahan sederhana untuk diolah menjadi produk industri rumah tangga.
“Harapannya melalui pelatihan ini ibu rumah tangga akan terinspirasi dan semakin kreatif membuat olahan makanan ringan yang laku dipasaran, sehingga paling tidak bisa menambah pundi-pundi rupiah dalam membantu perekonomian keluarga,” tuturnya.
Kepala KUA Rowosari, Drajat, dalam sambutannya mengungkapkan sumber pendanaan dalam kegiatan ini merupakan hasil dari penjualan produk ikan crispy yang diproduksi oleh Penyuluh Agama Honorer Kecamatan Rowosari. Yang mana produk tersebut sudah mendapatkan Nomor PIRT dari Dinas Kesehatan dan sertifikat halal. Hal ini menunjukkan bahwa penyuluh agama tidak hanya berkiprah dalam penyuluhan agama saja akan tetapi juga mempunyai program meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Produk ikan crispy Penyuluh Agama Islam KUA Rowosari adalah bagian inovasi, upaya merubah nasib kaum untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik, dengan menggandeng masyarakat sekitar penyuluh akan memberikan fasilitas atau wadah untuk mengembangkan kreasi produk rumah tangga yang bernilai jual,” jelasnya.
Sementara Pemerintah Kecamatan Rowosari selaku tuan rumah sangat mengapresiasi atas kegiatan yang digagas oleh penyuluh Agama Islam tersebut. Hal ini tentu akan berperan besar dalam mendongkrak ekonomi masyarakat yang sempat terpuruk sejak pandemi Covid-19. (bel)