KENDAL, 27 Mei 2025 – Pondok Pesantren Darul Amanah mendapat kehormatan besar dengan kedatangan Prof. Dr. Nahla Shobri As-Sha’idy, salah satu penasehat Grand Syaikh Al Azhar, Mesir. Kunjungan ini menjadi momen istimewa karena Prof. Nahla merupakan perempuan pertama yang dipercaya sebagai penasihat di lembaga keagamaan ternama tersebut.
Kehadiran Prof. Nahla disambut dengan penuh semangat dan kebanggaan oleh seluruh civitas pesantren. Sebagai bentuk penghormatan, penyambutan diawali oleh barisan pasukan Paskibra Darul Amanah yang mengiringi kedatangan tamu kehormatan ke area utama acara. Suasana semakin meriah dengan penampilan Tari Saman yang dibawakan oleh para santri, mencerminkan semangat persatuan, kekompakan, dan kekayaan budaya Indonesia yang ditanamkan di lingkungan pesantren.
Dalam lawatannya pada Selasa, 27 Mei 2025, Prof. Nahla disambut secara hangat oleh Pimpinan Pesantren KH. Mas’ud Abdul Qodir, didampingi oleh Wakil Pimpinan H. Muhammad Adib, Lc, M.A., Direktur TMI H. Muhammad Fatwa, M.Pd., jajaran guru, serta ribuan santri.
Dalam sambutannya, H. Muhammad Adib mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas kunjungan tersebut. Ia menyampaikan bahwa pesantren ini saat ini menaungi lebih dari 2.300 santri dari berbagai wilayah Indonesia. Ia juga menambahkan bahwa para alumni Darul Amanah telah menempuh studi di luar negeri dan mendirikan sedikitnya 14 pesantren baru, sebagai bentuk kontribusi terhadap umat.
Beliau juga menggambarkan kehadiran Prof. Nahla sebagai “kunjungan seorang ibu kepada anak-anaknya”, menciptakan suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan.
Sementara itu, Prof. Nahla menyatakan kebahagiaan dan rasa harunya bisa berada di tengah keluarga besar Darul Amanah. Dalam tausiyahnya, beliau menekankan pentingnya ilmu dalam kehidupan seorang muslim. Ia mengutip sabda Nabi, “Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga,” (HR. Muslim).
Ia menambahkan, “Siapa yang menginginkan dunia, hendaklah ia menuntut ilmu. Siapa yang menginginkan akhirat, hendaklah ia menuntut ilmu. Dan siapa yang menginginkan keduanya, hendaklah ia menuntut ilmu.”
Prof. Nahla juga mengapresiasi sistem pendidikan yang diterapkan oleh Darul Amanah, yang menurutnya sangat selaras dengan kurikulum di Universitas Al Azhar. Hal ini, menurut beliau, akan mempermudah alumni pesantren melanjutkan studi ke universitas tersebut melalui jalur muadalah.
Kunjungan ini ditutup dengan doa bersama dan sesi ramah tamah yang penuh keakraban. Diharapkan, momen ini menjadi awal dari kolaborasi keilmuan yang lebih erat antara Pondok Pesantren Darul Amanah dan Universitas Al Azhar di masa mendatang.