SKendal (Humas) – Cuaca mendung dan hujan tak mampu memadamkan kobaran semangat nasionalisme. Pemandangan itulah yang terlihat di Kecamatan Sukorejo pada Senin (18/8/2-25). Hujan deras yang mengguyur sejak pagi hari tidak menjadi halangan bagi 290 siswa SMP Muhammadiyah 4 Sukorejo untuk tetap berpartisipasi aktif dalam Karnaval HUT RI ke-80. Mereka tetap antusias, melangkah mantap di bawah guyuran hujan, menunjukkan dedikasi tinggi dalam merayakan hari kemerdekaan.
Karnaval tahunan yang menjadi agenda rutin dalam rangka memperingati HUT RI ini digelar dengan meriah oleh Pemerintah Kecamatan Sukorejo. Karnaval yang dimulai pukul 13.00 WIB dimulai dari Lapangan sepak bola Ngemplak Sukorejo dan berakhir di Terminal Bus Sukorejo dengan rute sekitar 3 Km.
Pada karnaval tahun ini memang terasa berbeda. Jika biasanya peserta pawai berjalan di bawah terik matahari, kali ini mereka harus berjuang menembus derasnya air hujan. Namun, para siswa SMP Muhammadiyah 4 Sukorejo tidak sedikit pun menunjukkan wajah lelah.
Kepala SMP Muhammadiyah 4 Sukorejo, Diyah Rohmiatun, menyampaikan apresiasinya terhadap para siswa dan guru yang tetap solid mengikuti kegiatan ini. Ia menyebut bahwa karnaval bukan hanya ajang unjuk kreativitas, tetapi juga sarana pendidikan karakter yang sangat penting.
“Lewat kegiatan seperti ini, kami ingin menanamkan nilai-nilai nasionalisme, gotong royong, serta semangat berjuang kepada siswa. Untuk karnaval tahun ini SMP Muhammadiyah 4 Sukorejo Mengambil tema “Ragam Nusantara Bersatu Dalam merah Putih” yaitu kami melangkah dengan pasti dengan keragaman adat dan budaya yang dimiliki setiap daerah dan kita tetap Bersatu.
Karnafal Ini bukan sekadar jalan dan pawai, tapi bentuk nyata pembelajaran luar kelas yang penuh makna. Dan yang terpenting, mereka belajar bahwa semangat tidak boleh luntur hanya karena cuaca,” ujar Diyah Rohmiatun.
Seorang siswa Aqila Muhammad Kaukaba kelas VIII A mengaku tidak masalah dengan cuaca. “Awalnya kaget karena hujan, tapi teman-teman semua semangat, jadi saya ikut semangat. Ini kan setahun sekali, jadi harus totalitas,” ujarnya dengan nafas terengah-engah. Menurutnya, pengalaman ini justru menjadi momen berkesan. “Momen ini justru lebih seru. Jadi ada cerita tersendiri kalau kita pernah ikut karnaval pas lagi hujan. Ini juga bentuk perjuangan kita, kecil sih, tapi maknanya besar.”
Kepala SMP Muhammadiyah 4 Sukorejo, Diyah Rohmiatun menyampaikan rasa bangganya terhadap para siswa. “Kami sangat mengapresiasi semangat anak-anak. Kami tidak ingin kerja keras mereka sia-sia hanya karena hujan,” ungkapnya. Beliau menjelaskan bahwa pihak sekolah telah mempersiapkan segala kemungkinan, termasuk ketersediaan payung dan jas hujan cadangan bagi para peserta.
“Kami sudah siapkan payung dan beberapa jas hujan. Kami juga terus memantau kondisi anak-anak agar tetap aman dan sehat,” tambahnya. “Ini bukan hanya tentang pawai, tetapi juga tentang menanamkan nilai-nilai pantang menyerah, kebersamaan, dan nasionalisme kepada mereka. Kami ingin mereka belajar bahwa perjuangan itu tidak selalu mudah, tapi harus dihadapi dengan semangat.”
Dukungan juga datang dari para orang tua yang turut menyaksikan di sepanjang jalan. Mereka terlihat memegang payung sambil merekam momen tersebut. Trimo, salah satu orang tua, merasa terharu melihat anaknya tetap bersemangat. “Saya salut sekali. Hujan-hujan begini, anak saya dan teman-temannya tetap tertawa dan semangat. Ini bukti kalau pendidikan di sekolah tidak hanya akademik, tapi juga karakter,” katanya.
Karnaval HUT RI ke-80 tahun ini di Sukorejo memberikan pelajaran berharga. Lebih dari sekadar perayaan, acara ini menjadi simbol ketangguhan dan semangat juang. Rintangan alam berupa hujan deras berhasil dilewati dengan senyum dan semangat gotong royong. Hal ini mengingatkan kita pada para pahlawan yang juga berjuang menembus rintangan yang lebih berat demi kemerdekaan bangsa.
Dengan semangat yang tak padam, para siswa SMP Muhammadiyah 4 Sukorejo telah memberikan contoh nyata tentang arti sejati dari perayaan kemerdekaan. Melalui momentum karnaval ini, semangat nasionalisme para siswa SMP Muhammadiyah 4 Sukorejo kembali membuktikan bahwa jiwa cinta tanah air tidak luntur oleh waktu dan cuaca. Hujan yang turun justru menjadi simbol bahwa di bawah derasnya tantangan, generasi muda Indonesia tetap berdiri tegak dan melangkah maju demi negeri tercinta.*am