Kendal – Sebanyak 574 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Dasar (SD) Negeri/ Swasta di Kabupaten Kendal mengikuti Asesmen Nasional Literasi Dasar Beragama (ANLDB) 2025 secara daring menggunakan aplikasi SIAGA selama periode 3 hingga 5 November 2025. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) ini menjadi bagian dari upaya nasional untuk memetakan dan meningkatkan kompetensi keagamaan dasar para pendidik, guna memperkuat fondasi karakter peserta didik di tingkat sekolah dasar.
ANLDB 2025 merupakan instrumen strategis Kemenag untuk memotret secara komprehensif tingkat literasi keagamaan dan kompetensi pedagogik guru PAI, khususnya di jenjang SD. Di Kabupaten Kendal, animo guru sangat tinggi, dengan 574 guru PAI SD/SDLB mengikuti asesmen ini. Angka ini mencerminkan kesadaran kolektif bahwa kualitas pendidikan agama sangat bergantung pada kemampuan guru dalam mentransformasikan ilmu sekaligus menanamkan nilai-nilai moral dan karakter.
Ketua Kelompok Kerja Guru PAI SD Kabupaten Kendal (KKG PAI SD), Jamaludin dalam keterangannya menyambut baik pelaksanaan ANLDB ini. “Ini adalah kesempatan emas bagi kami untuk mengukur sejauh mana pemahaman kami, khususnya terkait isu-isu kontemporer dan penguatan Moderasi Beragama. Guru PAI bukan hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga menjadi ujung tombak dalam membentuk karakter siswa yang toleran dan memiliki wawasan kebangsaan,” ujarnya.
Pelaksanaan asesmen secara daring menjadi pilihan yang efisien dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Seluruh proses, mulai dari pengisian data, pengerjaan soal, hingga tes praktik, terintegrasi melalui platform digital SIAGA Kemenag. Hal ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi para guru dalam menguji kesiapan infrastruktur digital dan kemampuan beradaptasi dengan sistem asesmen berbasis komputer.
ANLDB 2025 tidak hanya menguji aspek kognitif, tetapi juga mencakup dimensi praktik dan sikap keagamaan. Asesmen ini terdiri dari dua metode utama Tes Tertulis (Pilihan Ganda) Mengukur pengetahuan konseptual, kemampuan berpikir kritis, dan pemahaman terhadap isu-isu keagamaan yang relevan dengan konteks nasional, termasuk nilai-nilai Moderasi Beragama dan wawasan kebangsaan. Tes Praktik Baca Al-Qur’an yaitu menilai kemampuan guru dalam membaca, melafalkan, dan memahami dasar-dasar bacaan Al-Qur’an dengan baik dan benar.
Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam (Kasi PAIS) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal, Mukhamad Muslikhan, menyampaikan bahwa hasil dari ANLDB ini akan menjadi peta jalan yang sangat berharga. “Data yang terkumpul dari 574 guru PAI SD di Kendal akan memberikan gambaran nyata tentang Indeks Literasi Dasar Beragama di wilayah kita. Ini penting sebagai basis pengambilan kebijakan, baik di tingkat kabupaten maupun nasional, untuk menyusun program pelatihan dan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang lebih tepat sasaran,” jelasnya.
Salah satu fokus utama ANLDB adalah memastikan guru PAI mampu menanamkan nilai Moderasi Beragama, yaitu sikap beragama yang seimbang, tidak ekstrem, menghargai perbedaan, dan berkomitmen pada nilai-nilai kebangsaan. Hal ini krusial di tengah dinamika sosial yang rentan terhadap isu intoleransi.
Pelaksanaan ANLDB secara daring, meskipun efisien, tetap menghadapi sejumlah tantangan. Kesiapan jaringan internet, ketersediaan perangkat, hingga kemampuan teknis guru dalam mengoperasikan sistem ujian digital menjadi aspek yang perlu dijamin kelancarannya. Namun, berkat koordinasi intensif antara Kemenag Kabupaten Kendal, KKG PAI SD, dan pihak sekolah, proses asesmen dapat berjalan tertib, lancar, dan sesuai jadwal yang ditetapkan secara nasional mulai tanggal 3 sampai 5 November 2025.
Selain itu, pelaksanaannya secara daring dirasakan mempermudah pelaksanaan karena peserta bisa mengikuti asesmen dari sekolah masing-masing tanpa harus melakukan perjalanan jauh atau berkumpul di satu lokasi. Namun, beberapa guru mengaku ada keterbatasan teknis seperti jaringan internet yang kurang stabil di beberapa wilayah.
Mustofa salah seorang guru PAI SDN 1 Patukangan yang sudah mengikuti ANLDB, berbagi pengalamannya. “Soal-soalnya cukup menantang, menguji bukan hanya hafalan, tetapi juga analisis kasus dan implementasi nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, apalagi ada sesi praktik baca Al-Qur’an. Sistem daringnya cukup mudah diakses melalui SIAGA, hanya perlu dipastikan koneksi internet stabil,” ungkapnya.
Pelaksanaan ANLDB 2025 di Kendal diharapkan menjadi momentum penting dalam reformasi pendidikan agama dasar. Dengan pencapaian kompetensi guru yang lebih baik, diharapkan pembelajaran PAI semakin bermutu, relevan, dan dapat menjawab kebutuhan peserta didik di era modern.
Partisipasi 574 guru ini merupakan langkah nyata Kabupaten Kendal dalam mendukung program nasional Kemenag untuk membangun Generasi Emas yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan kokoh dalam nilai keagamaan yang moderat dan toleran. Mereka adalah agen perubahan yang akan membentuk karakter religius siswa SD, pondasi utama bagi masa depan bangsa. (am)







