Kendal (Humas) – Generasi Z di Kabupaten Kendal mendapatkan bekal penting tentang cara menggunakan media sosial secara bijak melalui kegiatan Forum Group Discussion (FGD) Moderasi Beragama yang diselenggarakan Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Kendal, Rabu (13/8/2025) di Aula PGRI Kabupaten Kendal. Acara ini mengangkat tema “Gen Z Bicara Moderasi Beragama dalam Platform Media Sosial” dan diikuti oleh 75 peserta dari kalangan pelajar lintas agama di tingkat SLTA serta perwakilan organisasi pemuda dan pelajar yang ada di Kabupaten Kendal.
Acara ini menghadirkan 2 fasilitator, yaitu Kurnia Muhajarah, seorang fasilitator moderasi beragama dari Rumah Moderasi Beragama sekaligus dosen di UIN Walisongo Semarang dan Abdul Hamid, Penata Kelola Sistem Informasi dan Teknologi dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.
Pemaparan materi pertama disampaikan oleh Kurnia Muhajarah dengan fokus pemaparan tentang pentingnya menanamkan sikap moderasi beragama di kehidupan sehari-hari. Dengan gaya penyampaian yang interaktif, Kurnia mengajak peserta untuk memahami makna moderasi beragama secara lebih mendalam. Ia menjelaskan bahwa moderasi beragama bukan berarti mengurangi keyakinan terhadap agama yang dianut, melainkan bersikap toleran, adil, dan menghormati perbedaan.
Untuk menciptakan suasana yang segar, Kurnia menyisipkan permainan interaktif dan studi kasus yang diangkat dari fenomena media sosial. Peserta diajak menganalisis berbagai unggahan yang berpotensi menimbulkan perpecahan, kemudian mencari cara untuk mengubahnya menjadi konten yang lebih edukatif dan membangun.
“Jejak digital itu abadi. Apa yang kita unggah, baik foto, video, tulisan, komentar bahkan likes yang kita berikan akan tetap ada meskipun kita hapus. Maka gunakanlah media sosial untuk menyebarkan kebaikan dan menjaga persaudaraan terutama dalam menjaga kerukunan antar umat beragama,” tegas Kurnia.
Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi tanya jawab. Beberapa peserta berbagi pengalaman menghadapi komentar negatif atau perbedaan pendapat di media sosial. Ada pula yang bercerita tentang pengalamannya memiliki teman dari kepercayaan lain yang tidak hanya memberikan pengalaman baru tapi juga menumbuhkan nilai-nilai moderasi dalam diri mereka.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari narasumber kedua yaitu Abdul Hamid. Dalam paparannya, Ia memberikan tutorial menggunakan sosial media yang baik serta memberikan tutorial menggunakan aplikasi canva dan juga capcut. Hal ini dimaksudkan agar para peserta dapat memanfaatkan aplikasi yang ada dengan maksimal.
Acara ditutup dengan pembacaan ikrar moderasi beragama yang diucapkan oleh seluruh peserta dan dilanjutkan dengan foto bersama seluruh peserta, fasilitator dan pejabat Kankemenag Kendal.
-A