Kendal (Humas) – Di era digital seperti saat ini, media sosial memiliki peran penting dalam penyebaran informasi bagi masyarakat luas. Media sosial menjadi sumber informasi yang lebih mudah dan cepat diakses oleh para penggunanya. Menyadari potensi besar yang dimiliki oleh media sosial, Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Kendal mengadakan pembinaan dalam rangka meningkatkan kapasitas Penyuluh Agama Islam dalam berdakwah melalui media sosial, Kamis (30/5/2024).
Bertempat di Aula lantai 2 Kankemenag Kabupaten Kendal, kegiatan ini diikuti oleh Penyuluh Agama Islam yang berjumlah 53 orang. Dan mendatangkan narasumber dari Balai Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (BPTIK Dikbud) Provinsi Jawa Tengah, Andicha Octaffianto Yudho Narottama dan Fitri Merdekawati dari TVKU Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Hadir membuka kegiatan mewakili Kepala Kantor, Maesaroh Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag TU) menuturkan bahwa Penyuluh Agama Islam sebagai garda spiritual dan sosial keagamaan di masyarakat harus mampu memanfaatkan media sosial dengan menciptakan konten-konten kreatif seperti video ceramah, infografis, dan podcast yang dapat menarik perhatian generasi muda.
“Dengan pendekatan yang kreatif dan inovatif, pesan dakwah dapat disampaikan dengan lebih menarik dan mudah dipahami. Untuk itu Penyuluh Agama harus mampu menggunakan dan memanfaatkan platform-platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, Tiktok dan YouTube untuk menyebarkan nilai-nilai keagamaan, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang ajaran agama, serta memberikan inspirasi dan motivasi kepada masyarakat, khususnya di kalangan anak-anak muda,” tuturnya.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta juga diajak untuk belajar menggunakan aplikasi Canva untuk mendukung mereka dalam pembuatan konten, serta diberikan materi public speaking agar keterampilan dalam menyampaikan materi dakwah akan semakin baik dan kualitas komunikasi dalam layanan keagamaan dapat terus ditingkatkan. Sehingga pesan-pesan keagamaan dapat tersebar lebih luas dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat. Melalui kolaborasi antara teknologi dan keagamaan, diharapkan mampu mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera secara spiritual dan sosial. (LD)