Dalam satu tahun masehi, matahari singgah dua kali tepat di atas Ka’bah. Hal ini merupakan pengetahuan yang sudah tua umurnya. Namun sepertinya masyarakat awam tidak banyak yang mengetahui. Dalam bahasa arab disebut sebagai peristiwa Istiwa A’zham (Persinggahan Utama). Peristiwa ini juga disebut “rashdul qiblah”.
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 28 Mei (atau 27 di tahun kabisat) pukul 16:18 WIB dan 16 Juli (atau 15 di tahun kabisat) pukul 16:27. Artinya, semua orang yang bisa melihat matahari pada saat itu dan menghadapkan wajahnya ke sana telah menghadapkan wajahnya ke kiblat. Atau jika kita melihat bayangan benda yang tegak lurus di atas tanah, maka bayangan tersebut akan membentuk garis membelakangi arah kiblat.
Penyelenggara syariah mengambil momentum itu dengan melakukan pelurusan arah kiblat di Musholla di desa kalirejo Kec. Kangkung.
Kalibrasi itu dilaksananakan oleh Drs. H. Muslichan beserta staf dengan disaksikan oleh pengurus musholla yang belum bernama itu.
Meski belum bernama nanti saat sertifikat diserahkan, nama musholla sudah harus ada sehingga sertifikat itu tepat sasaran.
“Nama Musholla mesti sudah ada saat sertifikat diserahkan.” tutur Muslichan. (Mal)