Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik bekerjasama dengan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kendal Selasa (29/11) bertempat di KantorKementerian Agama Kabupaten Kendal, menyelenggarakan pembinaan ormas keagamaan dan tokoh agama Kabupaten Kendal. Sebagai upaya mensikapi radikalisme yang dinilai kini sedang menjadi problem dunia, yang bisa mengganggu keamanan dunia dan bisa merembet ke daerah.
Hal tersebut seperti disampaikan oleh Ketua FKUB Kendal KH Ubaidillah yang juga ketua panitia penyelenggara. Ditambahkan bahwa penyelenggaraan pembinaan tersebut merupakan sebuah ikhtiar untuk menyatukan persepsi dalam rangka menanggulangi radikalisme.
Kegiatan itu menghadirkan narasumber Dandim 0715 Piter Dwi Ardianto, Wakapolres Diliyanto, Ketua MUI Asroi Thohir, Wakil Ketua NU Cabang Kendal KH. Rosyidi Musthofa, Ketua PD. Muhammadiyah KH. Muslim dan wakil dari FKUB KH. Sholahudin.
Keenam narasumber tersebut pada intinya menyampaikan tentang bagaimana masyarakat untuk bersama-sama menjaga keutuhan NKRI. Prinsip-prinsip Kebhinekaan dan Pancasila dinilai selama ini telah mampu mempertahankan dan menjaga NKRI. Kewaspadaan seluruh komponen anak bangsa diperlukan. Karenanya semua pihak diminta untuk tidak mudah terprofokasi oleh isu-isu yang tidak bertanggungjawab, yang dikhawatirkan bisa memecah belah bangsa.
Dandim 0715 Kendal Piter Dwi Ardiyanto menyatakan, bahwa bangsa Indonesia terbentuk dari berbagai suku, ras dan agama, namun dengan beragam budaya dan agama bisa bersatu yang terikat dalam bineka tunggal ika. TNI sebagai alat negara, maka segala sesuatau yang terjadi di Kendal harus dihadapi, agar masyarakat merasa tentram. Meskipun akan ada Aksi Damai 212, namun masyarakat harus mematuhi aturan yang berlaku. “Sebagai anggota TNI mempunyai tanggung jawab untuk menjaga agar situasi tetap kondisi,”katanya.
Ketua PD Muhamadiayah Kendal, Muslim mengajak warga Kendal, agar tidak usah ke Jakarta, namun pihaknya juga tidak melarang sebab aksi tersebut merupakan hak azasi manusia. Demikian pula Kketua FKUB Kendal, Ubaidilah menghimbau kepada semua wargaKkendal agar tidak ikut ke Jakarta, sebab nanti dalam perjalanan juga banyak resiko, sehingga jika akan mengadakan aksi, cukup dilakukan di Kendal saja.