Dalam kondisi negara yang sedang banyak mengalami gejolak seperti sekarang ini, semua pihak harus menjaga suasana jangan sampai timbul potensi kerusuhan. Hal yang perlu diwaspadai adalah berkembangnya isu dari media sosial jangan sampai di terima mentah-mentah karena banyak berita hoaxberseliweran.
“Kita harus dewasa dalam berkomunikasi dalam media sosial dan jangan sampai terprovokasi oleh berita hoax,” demikian sambutan Bupati Kendal yang dibacakan Wakil Bupati Masrur Masykur di depan ratusan Khotib dan Takmir masjid serta ormas Islam dan tokoh agama Kamis (16/02) di Pendopo Kabupaten Kendal.
Selain itu, bupati juga berharap masyarakat berperan serta secara aktif dalam deteksi dini masalah yang berkembang dimasayarakat karena informasi berkembang begitu cepat jangan sampai masalah di wilayah lain masuk dan berkembang di Kabupaten Kendal.
Peran itu yang sekarang coba diaplikasikan melalui Rapat Koordinasi Masalah Strategis dan Aktual guna menyikapi masalah yang timbul baik secara nasional maupun lokal, Ujar Sekretaris Daerah (SEKDA) Kendal Bambang W. membuka sesi dengan narasumber Kepala Kankemenag, Kapolres, Dandim dan MUI Kabupaten Kendal.
Sementara itu , Kapolres Kendal AKBP Maulana Hamdan yang bertindak sebagai narasumber mengatakan, Media Sosial memiliki kerawanan yang lebih besar dibanding media konservatif karena di media sosial siapa saja bisa memiliki media. Pengguna bisa dengan mudah men share berita tanpa verifikasi terlebih dahulu.
“Masyarakat harus waspada dan hati-hati dalam menyebarkan informasi yang belum di pastikan kebenarannya, Kasus kerusuhan yang pernah terjadi, yaitu ambon juga turut disumbangkan oleh berita hoax yang menyebar dan direspon dimasyarakat,” ujar Maulana.
Maulana Hamdan melanjutkan, untuk menjaga agar konflik tidak sampai merambah kendal yang paling utama dikedepankan adalah toleransi, jangan sampai tiap pihak melakukan klaim yang paling benar agar kemajemukan bisa terjaga sebagai modal sosial dan sumber kekayaan bangsa.