Kendal – Balai Diklat Keagamaan Semarang gelar Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Komunitas di wilayah kerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal, Senin (5/6). Diikuti sejumlah 35 peserta dari unsur guru, kepala madrasah, pengawas dan seksi Pendidikan Madrasah. Kegiatan yang berlangsung di aula Kantor Kemenag Kendal ini akan diselenggarakan hingga tanggal 10 Juni mendatang.
Kurikulum Merdeka dirancang sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi krisis belajar yang telah lama dihadapi, dan menjadi semakin parah karena pandemi. Krisis ini ditandai oleh rendahnya hasil belajar peserta didik, bahkan dalam hal yang mendasar seperti literasi membaca. Krisis belajar juga ditandai oleh ketimpangan kualitas belajar yang lebar antar wilayah dan antar kelompok sosial-ekonomi.
Hadir mewakili Kepala Kantor Kemenag Kendal, Solahuddin Kasi Pendidikan Agama Islam menyampaikan pemulihan sistem pendidikan dari krisis belajar tidak bisa diwujudkan melalui perubahan kurikulum saja. Diperlukan juga berbagai upaya penguatan kapasitas guru dan kepala madrasah.
“Kurikulum berpengaruh besar pada apa yang diajarkan oleh guru, juga pada bagaimana materi tersebut diajarkan. Karena itu, kurikulum yang dirancang dengan baik akan mendorong dan memudahkan guru untuk mengajar dengan lebih baik,” tuturnya.
Pelatihan kali ini diarahkan pada tahap yang lebih implementatif, jika sebelumnya materi hanya pada konten kurikulum saja, maka sekarang sudah diarahkan pada implementasinya. Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka dimaksudkan untuk memberi ruang kebebasan bagi guru, kepala madrasah, pengawas, dan semua peserta pelatihan untuk menjadi pembelajar sejati. Pelatihan ini dirancang dengan tingkat fleksibilitas dan aksesibilitas tinggi. Konten dan materi serta metodenya memungkinkan peserta merdeka belajar untuk mengikutinya sesuai waktu dan kebutuhan pengembangan diri. (bel)