Kendal (Humas) – Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pembinaan rohani bagi penerima manfaat beragama Kristen dan Katolik, PPSLU (Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia) Cepiring menyelenggarakan pertemuan koordinasi yang melibatkan berbagai pihak, pada Kamis (2/9/1015).
Hadir dalam kesempatan tersebut Penyuluh Agama Kristen, Nanik Widarti dan Rico Kusuma Marga; Penyuluh Agama Katolik, Barnabas Bram Suarga; Pimpinan GPDI Gemuh, Pdt. Samuel Bisam; serta Kepala PPSLU Cepiring, Mohamad Kodir.
Pertemuan yang berlangsung di ruang Kepala PPSLU ini bertujuan untuk membahas penguatan layanan pembinaan rohani yang lebih resmi, terstruktur, dan terjadwal. Selama ini, kegiatan rohani yang dilaksanakan bagi para lansia penerima manfaat sudah berjalan dengan baik, namun masih membutuhkan penguatan dalam hal dasar hukum dan pengelolaan agar setiap program menjadi lebih terarah dan akuntabel. Dengan adanya penyusunan jadwal dan tata kelola yang jelas, diharapkan kegiatan rohani dapat terlaksana secara berkesinambungan dan memberikan dampak positif yang lebih luas.
Menurut Kepala Mohamad Kodir, peningkatan kualitas layanan rohani ini merupakan bagian dari upaya memberikan pelayanan yang holistik kepada para penerima manfaat. Tidak hanya dalam aspek fisik dan sosial, tetapi juga dalam pemenuhan kebutuhan spiritual yang menjadi bagian penting dari kesejahteraan lansia.
“Kami ingin agar seluruh kegiatan rohani berjalan resmi, memiliki landasan hukum, dan tentunya memberikan kenyamanan serta ketenangan batin bagi penerima manfaat,” ujarnya.
Sementara itu, Penyuluh Agama Kristen dan Katolik yang hadir menyatakan komitmennya untuk berkolaborasi dalam menyiapkan materi, metode, serta jadwal kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan para lansia. Dukungan juga datang dari pihak gereja melalui kehadiran Pdt. Samuel Bisam yang menegaskan pentingnya pelayanan rohani yang teratur, formal, serta tetap berlandaskan semangat kasih dan kebersamaan.
Melalui kolaborasi lintas lembaga ini, diharapkan PPSLU Cepiring dapat menjadi contoh model pembinaan rohani yang terintegrasi, akuntabel, dan berkesinambungan. Tidak hanya bagi penerima manfaat yang ada saat ini, tetapi juga menjadi landasan bagi pengembangan program serupa di masa mendatang.-A