Kendal – Momentum bersejarah pencanangan Kabupaten Kendal sebagai Kota Wakaf semakin dekat dan terasa atmosfernya. Inisiasi tersebut mendapatkan dorongan signifikan dari para Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) se-Kabupaten Kendal yang secara serentak dan terstruktur mempelopori langsung Gerakan Wakaf Uang.
Gerakan ini bukan hanya sekadar penghimpunan dana, melainkan sebuah aksi nyata dan keteladanan dari para pendidik agama untuk menanamkan literasi wakaf produktif di tengah masyarakat, sekaligus menjadi pilar penguatan ekonomi umat di daerah tersebut.
Dukungan GPAI sebagai subjek sekaligus objek utama dalam gerakan ini dinilai sangat strategis. Mereka adalah garda terdepan dalam pembentukan karakter dan pemahaman agama, sehingga partisipasi aktif mereka dapat mempercepat adopsi wakaf uang sebagai budaya beramal yang mudah dan berkelanjutan bagi masyarakat luas.
Koordinator Kelompok Kerja Guru PAI (KKG PAI) Kabupaten Kendal, Jamaludin, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan respons positif. “Kami, para Guru PAI, menyadari bahwa pendidikan agama tidak hanya berhenti di ruang kelas. Kami memiliki tanggung jawab untuk memberikan teladan langsung (uswatun hasanah) dalam praktik ibadah sosial dan ekonomi, salah satunya melalui wakaf produktif,” ujar Jamaludin “Gerakan Wakaf Uang ini secara kolektif, dengan mendorong setiap anggota untuk mengalokasikan sebagian kecil dari penghasilannya untuk wakaf.”
Operator Kankemenag Kendal Arif Saiful Amar Menyampikan “Bahwa Partisipasi Wakaf Uang GPAI dari tingkat TK, SD/SLB, SMP dan SMA sejumlah 905 sangat luar biasa ini adalah Gerak cepat dan sinyal kuat bahwa sektor pendidikan agama di Kendal memiliki komitmen tinggi terhadap penguatan program ini. Wakaf uang dari para guru ini akan menjadi seed capital (modal awal) yang signifikan. Mereka tidak hanya mengajarkan kebaikan, tetapi juga mempraktikkan jihad ekonomi berbasis amal yang hasilnya akan dirasakan oleh seluruh masyarakat Kendal.”
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal, Zainal Fatah, memberikan apresiasi tinggi terhadap Gerakan cepat para Guru PAI. Menurutnya, gerakan ini selaras dengan upaya Kemenag dalam meningkatkan indeks literasi wakaf di lingkungan Kemenag Kendal.
“GPAI adalah duta agama dan moral. Ketika mereka bergerak dalam amal produktif seperti wakaf uang, dampaknya jauh lebih besar dar ipada sekadar kampanye. Ini adalah internalisasi nilai agama yang transformatif, dukungan Guru PAI ini menjadi sinyal kuat bahwa Kendal siap dalam mengoptimalkan potensi wakaf sebagai pilar ekonomi umat, bukan hanya sebagai ritual keagamaan semata.” kata Zainal Fatah.
Beliau menambahkan, bahwa wakaf uang yang terkumpul dari para Guru PAI akan menjadi modal awal yang signifikan untuk diinvestasikan ke sektor-sektor riil yang halal dan produktif. Hasil dari investasi inilah, yang dikenal sebagai mauquf alaih, yang kemudian akan didistribusikan untuk kepentingan sosial dan kemaslahatan umum.
Natalia Dwi Hartanti Guru PAI SMPN 2 Singorojo Kendal menyampaikan bahwa gerakan ini memberikan energi baru bagi para guru dalam berkontribusi terhadap masyarakat.
“Kami ingin menunjukkan bahwa guru juga bisa menjadi teladan dalam sedekah jariyah. Dengan wakaf uang, kontribusi kecil yang dilakukan bersama-sama dapat menjadi manfaat besar bagi banyak orang,” ungkapnya.







